Candi Prambanan ( candi Rorojonggrang ) terletak di Kec. Prambanan, Kab. Klaten, Jawa Tengah.
dibangun abad ke VIII Masehi, pada masa Kerajaan Mataram.
Candi Prambanan merupakan bangunan suci bagi agama Hindhu Siwa.
Di dalam candi Prambanan terdapat 3 Arca :
- Arca Siwa Mahaguru
- Arca Siwa Mahadewa
- Arca Siwa Ganesha.
Candi Prambanan memiliki 3 bangunan utama yaitu :
- Candi Siwa
- Candi Brahma
- Candi Wisnu
Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan  Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki  satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk  Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih  terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara,  halaman kedua memiliki 224 candi.         
Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan  bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu  ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain  masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan  Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca  Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.
Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi  Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu.  Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa,  anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.
Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda  yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang  sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan  burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih,  bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok  itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti 'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix  dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari  kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta  Amerta (air suci para dewa).
Kemampuan menyelamatkan itu yang dikagumi oleh banyak  orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai kepentingan.  Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta lambang  Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain yang juga  menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand, dengan alasan sama  tapi adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda. Di Thailand, Garuda  dikenal dengan istilah Krut atau Pha Krut.
Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah  Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana  yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah  pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan,  kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon  Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini  membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki  kearifan dalam mengelola lingkungannya.
Sama seperti sosok Garuda, Kalpataru kini juga  digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia, Kalpataru menjadi  lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuwan di  Bali mengembangkan konsep Tri Hita Karana untuk pelestarian  lingkungan dengan melihat relief Kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan  itu juga dapat ditemukan pada gunungan yang digunakan untuk membuka  kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah  mendunia.


 
 
 
 
 
 
 
Posting Komentar